Era transparansi publik sudah merupakan kebutuhan saat ini. APBD tiap tahun sudah dirancang dan dilaksanakan . Sebagai penangggung jawab atas program kegiatan tentu Walikota ingin tahu apakah kegiatan tersebut sudah berjalan dengan baik, apa kendala kendalanya termasuk apakah kegiatan baik atau justru kontra produktif.
Nah , untuk mengetahuinya kita perlu feedback dari orang lain atau masyarakat. Jika memang baik maka akan dapat dukungan atau sebaliknya. Ada juga masyarakat yang ingin memberikan aduan atas berbagai hal yang terjadi di lingkungannya, ada yang ingn memberkan masukan atas kebijakan yang diambil, kadang secara nomatif aturannya benar tapi ada penyimpangan dalam pelaksanaannya.
Masukan, saran dan aduan adalah kontrol dari masyarakat terhadap kinerja pemerintah kota dan itu harus dihargai, apalagi dalam keterbukaan kinerja yang selama ini diagung agungkan. Bisa saja mereka datang ke rumah dinas, tapi juga terkendala oleh waktu dan situasi. Bisa saja mereka mencetuskannya via media, tapi kadang yang muncul adalah polemik dan tidak langsung mendapatkan solusi atas permasalahan yang ada.
Maka salah satu solusinya adalah menggedor pintu walikota tanpa bersuara, melewati aturan protokoler yang mungkin dirasa berbelit . Semua itu bisa dilakukan dengan mengirim email kepada walikota. Walikota bisa membaca dengan baik tanpa ada sensor, tanpa tambahan dari pihak lain, murni dari pengirim surat. Tentu saja yang mengelola email ini bukan walikota sendiri, bisa saja dikelola oleh ajudan pribadi walikota.
Multiefek positif jika hal ini terjadi, akan merambah ke kepala dinas yang ada. Contoh dari walikota akan ditiru oleh mereka. Bayangkan saja, saat ini di bagian yang menjadi ujung tombak dan menjadi sumber referensi dalam hal hukum dan peraturan justru tidak punya jaringan hotspot di ruangannya, termasuk tidak punya email untuk berkomunikasi secara elektronik, bagian hukum misalnya, menyedihkan.
Pasuruan, 30 Mei 2011.
Drh. Ismu Hardiyanto
Anggota DPRD Kota Pasuruan
drhismu@gmail.com
ismuhardiyanto.blogspot.com
Setuju pak... tapi walikotanya sendiri ya pak yg buka, bukan ajudannya.
BalasHapus