Selasa, 06 September 2011
IKON utama PASURUAN (seri pertama)
Sebuah pertanyaan yang menggelanyut dan belum terjawab tuntas adalah sebenarnya apa sih ikon kota pasuruan yang kita cintai ini. Keberadaan ikon menjadi sangat penting karena dengan ikon itulah sebuah kota dikenal, menggambarkan karakteristik khusus. Seperti misalnya Malang, dikenal sebagai Kota Wisata, Kota Pendidikan. Probolinggo Kota Bunga, Kota Mangga. Untuk yang terakhir ini, ada perasaan sedih mendera, karena konon Mangga yang ada di daerah sekitar Pasuruan (termasuk Probolinggo), awalnya berasal dari Kebon Mangga, Kebun Bibit Mangga dan Pusat Pengembangan Bibit Mangga Propinsi Jatim yang ada di kota Pasuruan, bahkan kawasan tersebut sampai sekarang bernama Kebon Mangga Pohjentrek. Tapi yang terkenal bukan lagi kota Pasuruan tapi Probolinggo. Disini kita melihat, gagalnya mempertahankan ikon tapi dilain pihak ada kota yang gigih untuk membentuk ikon, mempertahankannya sehingga kemudian berhasil dengan ikon barunya tersebut.
Belajar dari pengalaman tersebut, bahwa Ikon sebuah kota itu bisa dibentuk. Bisa dikapitalisasi dengan usaha yang serius. Awalnya mungkin biasa saja, bisa jadi merupakan peninggalan sejarah, tradisional, ya hanya begitu begitu saja. Tapi begitu terkena sentuhan oleh pimpinan daerah yang mempunyai jiwa entrepneur kuat, sanggup menggerakkan potensi yang ada maka sesuatu yang tadinya biasa biasa saja kemudian bisa menjadi ikon kuat bagi daerah tersebut yang pada akhirnya menggeliatkan ekonomi, pendapatan kapita masyarakat meningkat. Kota Batu misalnya, dulu dikenal sebagai kota dingin, kota bunga. Potensi tersebut kemudian dikuatkan dengan ikon Batu kota Wisata, maka dibuat Tempat Rekresasi dan Wisata baru dengan aneka hiburan dan pendidikan yang khas, dibuka dari pagi sampai malam, kemudian hotel hotel disupport agar tamu bermalam di Batu bukan di Malang dan supporting lain sehingga ketika tamu datang akan menghabisan rupiahnya di Batu, yang lebih luar biasanya lagi, Walikota Batu sampai memasang promosi kotanya di kota Pasuruan dan sekitarnya.
Itulah yang namanya kematangan desain perencanaan, merencanakan dari awal sampai akhir tidak sepotong potong. Dan proses ini pasti berkelanjutan. Inilah visi yang telah digambarkan dengan baik oleh sang walikota, tertangkap dengan baik oleh kepala dinas dan pihak ketiga kompeten lainnya.
Kembali pada pertanyaan awal, Pasuruan kita ini punya apa ? Apa yang bisa dikembangkan dan dikuatkan sebagai ikon kota ?.
Pak Wali punya jawabannya ??
Atau Anda punya juga ??
Pasuruan, 7 September 2011.
Drh. Ismu Hardiyanto
Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Kota Pasuruan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kita ada kerajinan kayu. Punya potensi kerajinan kayu yg berada di beberapa kelurahan. UKM kayu saja ada 2000 lebih. Blm lg UKM logam dan nelayan. Kan patung nya sdh nampak di perempatan kraton. Sayangnya kita kurang kompak untuk menggaungkan nya. Bahkan pameran2 yg diperuntukkan khusus bagi pengrajin/UKM kerajinan kayu,sangat sedikit utamanya dalam ajang yg bergengsi. Kalah dengan batik yg hanya beberapa pengrajin saja. PR bagi kita semua
BalasHapus