Sabtu, 21 Agustus 2010

PROYEKSI APBD 2011, APBD PRO PEGAWAI

Prediksi belanja daerah dalam hal belanja langsung pada tahun 2011 akan jauh berkurang dibanding dengan tahun 2010. Jika di tahun 2010 prosentasenya mencapai 43,2 % maka di tahun 2011 diperkirakan 26 % dari total belanja. Artinya 74 % dari total belanja daerah sebesar 358 milyar dialokasikan untuk belanja tidak langsung. Salah satu pos belanja tidak langsung adalah belanja pegawai dan menelan belanja sebesar 217 milyar atau 82,1 % dari belanja tidak langsung. Jika dihitung maka tidak kurang dari 60,8 % dari total proyeksi belanja daerah tahun 2011 akan dihabiskan untuk gaji rutin pegawai. Tidak cukup hanya itu, pos belanja pegawai akan semakin bertambah besar beberapa persen yang diambilkan dari honorarium kegiatan dari belanja langsung. Untuk itu, tuntutan agar pegawai pemkot bekerja lebih professional, meningkatkan etos kerja dalam hal pelayanan publik menjadi sebuah keharusan.
Memang komposisi proyeksi APBD tersebut masih bisa berubah karena ada dana perimbangan pusat yang belum masuk, tapi dapat dipastikan bahwa kondisi tersebut memaksa pemerintah kota untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menaikkan target pendapatan, menekan angka kebocoran, disiplin anggaran berbasis kinerja. Apalagi PAD 2011 diperkirakan turun 15,9 % dari tahun 2010, menjadi 29 milyard dari 34 milyard. Jika tidak dilakukan, maka ciri APBD pro rakyat yang pro poor, pro job, pro growth akan sulit direalisasikan, jauh panggang dari api. Pekerjaan yang tidak ringan bagi pemerintah kota yang baru terbentuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar