Kamis, 19 Mei 2011

BANGKITLAH, HARAPAN ITU MASIH ADA

Kata bangkit bisa diartkan sebuah aktifitas yang dilakukan setelah sekian lama tidur, atau bisa jadi bergeser dari satu posisi ke posisi yang lain. Maka ketika seseorang dikatakan bangkit ketika yang bersangkutan segera berpindah dari aktifitas lama kepada aktifitas baru, ketika aktifitas baru tadi mampu menyadarkan dirinya lebih baik dari keadaannya yang lampau, merasa lebih tenang dan bahagia.



Bangkit dari pemikiran lama kepada pemikiran baru.

Orientasi hidup sangat mempengaruhi bagaimana kita bergerak, kemana kaki kita melangkah dan bagaimana kita berbicara. Karena telah terbuai dalam kenikmatan harta dan kekuasaan, maka bisa jadi masuk virus dalam pemikiran kita, bahwa hidup ini rasanya tak berujung, tak ada Zat yang Maha Pengawas maka bisa jadi muncul perilaku negatif untuk menabrak aturan normal yang ditetapkan oleh Allah Swt, tidak ada rasa bersalah ketika yang dikerjakan adalah salah hanya demi menyenangkan kawan, atasan dalam pekerjaaan, pimpinan dalam berpartai dan lain lain.

Sekarang saatnya untuk memerdekakan pemikiran kita dan kembali untuk membersihkan dari polutan yang meracuninya. Hidup ini adalah ibadah dan kita adalah khalifah fil Ardh. Hidup ini adalah sarana penghambaan kita pada Zat yang telah menciptakan kita dan kita akan dimintai pertanggung jawaban atas kehidupan yang kita punya. Kita diberi amanah untuk mengelola apa yang telah diberikanNya dan kelak kita akan ditanya tentang penggunaan fasilitas fasilitas tersebut.

Oleh karena itu, maka marilah kita miliki pemikiran pemikiran sehat. Antara lain pemikiran bahwa waktu kita adalah ibadah, mendapatkan dan membelanjakan harta kita harus sesuai dengan aturanNya, pemikiran bahwa bukan hanya shalat, puasa, zakat dan haji saja yang disebut ibadah tapi apapun yang kita kerjakan bisa bernilai ibadah, pemikiran bahwa apapun pekerjaan halal yang kita punya saat ini, menjadi cara kita untuk beribadah kepada Allah dan mengaplikasikan diri sebagai khalifah sesuai dengan tingkatannnya masing masing.

Yang tidak kalah pentingnya adalah kesadaran pemikiran , akan sebuah Rotasi Kehidupan. Tidak akan selamanya bisa dalam status quo, kadang bisa dibawah, dan takdir juga yang mengantarkan untuk keatas. Maka ketika saat ini, kita sedang posisi diatas entah dalam jabatan, kekuasaan , harta, kecantikan dan sebagainya, maka hendaklah berhati hati. Begitu mudahnya Allah mengambil apa yang dimilikiNya, sejarah telah mencatat dalam puncak keserakahan dan ketamakan maka akan semakin dekat dengan keruntuhan dan kejatuhannya. Maka untuk itu, pemikiran untuk senantiasa ingat ada harta orang kecil dalam harta yang kita miliki dan untuk itu kita mengeluarkannya dalam bentuk zakat, kita juga harus piawai untuk berbuat yang proposional atas kekuasaan yang sedang kita emban, tidak seluruhnya kita ambil semua dan membaginya bersama orang lain dalam kekuasaan itu karena dengannya akan semakin menguatkan rasa cinta, kebersamaan dan penghormatan.

Dan bagi yang saat ini masih berada dalam posisi minoritas di mata khalayak, maka hendaknya juga berbesar hati dan bersabar, karena ukuran kualitas seseorang hakikatnya adalah seberapa besar mampu bertahan dan berjuang dengan pemikiran pemikiran sehat. Masalah kekuasaan hanyalah masalah waktu, hak preogratif Allah semata. Intanshurullah yanshurkum, wa yutsabit aqdamakum, tolonglah agama Allah, Maka Allah akan menolongmu dan akan meneguhkan kedudukan kamu. Gusti Allah mboten Sare.

Bangkitlah , bersabarlah dan berjuanglah, harapan itu masih ada.



Pasuruan, 13 Mei 2011.



Drh. Ismu Hardiyanto

Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Kota Pasuruan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar