Minggu, 22 Mei 2011

IN MEMORIAM, HAJI MOCH ARIFIN.

Malam itu, 13 April 2011 kami semua merasa sedih. Ada kabar yang begitu mendadak, ditengah kedatangan kami dan beberapa kepala SKPD yang datang ke kantor dewan, karena dijadwalkan lanjutan pembahasan Raperda yang belum tuntas. Berita itu adalah meninggalnya saudara, guru dan sahabat kami, Drs. Ec. Haji Moch Arifin, Msi. Kami biasa memanggilnya Pak Arifin , akrab tanpa gelar apa apa padahal beliau punya. Bahkan ada diantara anggota komisi 1 memanggilnya Mak Pin dan beliau tak pernah marah dengan panggilan cengengesan seperti itu.
Di hari hari terakhirnya, kami semakin yakin akan kelebihan yang beliau miliki dan itu pula yang telah beliau ajarkan pada kami. Kami merangkumnya dengan dua kata, TANGGUNG JAWAB. Kita harus bertanggung jawab pada apa yang telah kita ucapkan, kita harus siap dengan resiko ketika kita melakukan sebuah pekerjaan. Kita harus bertanggung jawab terhadap setiap amanah yang telah diberikan orang lain kepada kita. Amanah itu bisa datang dari siapapun juga, berupa rumah tangga yang kita bangun, jabatan dalam pekerjaan, jabatan dalam organisasi dan lain lain.
Walaupun tak pernah secara khusus bercerita tentang keluarganya, kami sangat yakin bahwa beliau sangat..sangat cinta pada anak anak dan istrinya. Ada keakraban yang luar biasa dibangun antar mereka. Bahwa beliau sangat bangga dengan putra lelakinya yang telah menunjukkan prestasi di bidang basket dan kecentilan putrinya yang bisa membuat beliau tertawa terbahak bahak ketika menceritakannya pada kami. Beliau juga membanggakan apa yang telah diperoleh sang istri karena berhasil menjadi guru , di wilayah kabupaten , tanpa nepotisme dan tidak menjual nama diri sebagai anggota DPRD. Sering beliau cerita akan hal ihwal keluarganya, sampai sampai kami lupa menanyakan nama asli anak dan istrinya..yang kami tahu dan akrab keluar kata dari beliau...NON ..dan LE..
Pak Arifin adalah ketua Komisi 1 DPRD Kota Pasuruan. Bagi kami, benar beliau bisa mengaplikasikan diri sebgai ketua. Tidak meninggalkan asas kolektifitas sebagai pimpinan. Beliau bisa mendelegasikan tugas pada kami wakil ketua atau kepada sekretaris. Dan bahkan tak jarang menyerahkan sepenuhnya tugas tersebut kepada kami. Namun beliau tetap memosisikan diri tetap ikut menanggung resiko atas sesuatu yang telah diputuskan dalam rapat komisi walaupun karena suatu sebab tidak mengikuti prosesnya. Dengan kolektifitas pimpinan komisi yang terjaga, dan menjaga terus dinamika dalam komisi, rasanya kemudian tidak berlebihan kalau kami katakan bahwa komisi satu bisa kompak dan seia sekata dalam bekerjasama, ada rasa saling menghargai, dan ada ruang suasana untuk tidak selalu sama dalam berpendapat tapi tetap ada sebuah harmonika kebersamaan yang indah.
Sebagai sesama aktifis partai, kami juga melihat bahwa jabatan sebagai ketua umum partai dapat dipadukan dengan baik dengan keanggotaannya di dprd. Rutin kami melihat pengurus partai rutin datang ke kantor dprd untuk melakukan koordinasi. Dalam menjalin keseimbangan antar anggota partai dalam parlemen juga relatif baik. Dan pada saat terakhir dalam penghujung hidupnya, beliau di sore hari tersebut, kami dengar masih datang ke kantor sekretariat partai untuk menyelesaikan urusan internal partai.
Mengajar itu bagian hidup saya yang paling menyenangkan, masih segar dalam ingatan kami karena kata kata seperti itu seringkali keluar dari Beliau. Bagi kami ini adalah cerminan panggilan jiwanya untuk selalu dekat mahasiswanya, membagi ilmu yang dimilikinya.
Rasanya kertas ini tak mampu untuk melukiskan kebaikan kebaikan yang dimilikinya , yang sebisa mungkin dengan kapasitas yang kami miliki untuk menyerapnya. Kami sadari bahwa setiap hidup ada masa matinya, setiap nyawa akan dipanggil oleh Allah Swt. Kami ucapkan selamat jalan kepada beliau, semoga Allah Swt, Yang Maha Tahu, melipatgandakan amal amal kebaikan beliau dan semoga Allah Swt, Yang Maha Pengampun mengampuni seluruh dosa dosanya. Dan kepada putra putri dan istri beliau, Allah memberikan kesabaran dan ketabahan. Sabar ya Dik..semoga pelajaran kebaikan dari Ayahmu bisa menjadi bekal untuk menapaki sejarah kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.., kami mendukungmu....

Pasuruan, 16 April 2011
Drh. Ismu Hardiyanto
Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Kota Pasuruan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar